21 Desember 2014

HANYA REMAJA LELAKI BIASA

Dia adalah seorang remaja lelaki muda yang masih berusia 16 tahun. Kehidupannyapun sederhana, tak mewah2 juga tak sekaya2. Bahkan, orang tuanyapun bukan seorang Ratu dan Raja. Diapun hanya remaja biasa, wajahnyapun tak setampan pria2 idola pujaan wanita. Dia juga dikenal sebagai remaja tak terlalu istimewa, bakat lebih tak punya dan prestasipun mungkin tak ada. Tapi, dia hidup cukup bahagia dengan orang tua yang masih ada dan sahabat2 yang selalu ada di dekatnya. Dengan tingkah lakunya yang sering kekanak-kanakan, tampaknya dia cukup bisa membuat orang yang menyayanginya sering tertawa. Namun, tak semua orang yang mengenalnya menyukai tingkah laku kekanak-kanakannya. Kebanyakansi wanita yang tidak suka, entah itu wanita yang dia kenal, wanita yang baru kenal dan bahkan yang belum kenalpun kadang tak menyukainya. Entah, apa yang ada dipandangan wanita2 itu ketika melihat tingkah laku kekanak-kanakan remaja satu ini, mungkin mereka melihat dia sebagai lelaki yang aneh? mungkin.. atau mungkin mereka memandang dia sebagai lelaki 'idiot'? hmmm mungkin jugasi.. Tapi, yah entahlah pasti mereka punya pandangan2 sendiri soal remaja lelaki ini yang membuat mereka agak aneh melihatnya.

Dengan banyaknya sikap pandang wanita2 yang seperti itu kepadanya, mungkin rasa percaya diri remaja lelaki ini sedikit menjadi layu. Setiap kali berurusan atau bertatapan muka dengan wanita, remaja lelaki inipun kadang grogi atau bahkan malu menghadapinya. Dia selalu beranggapan, bahwa wanita yang dekat atau berbicara berdua dengannya agak sedikit punya rasa malu atau malas. Walaupun mungkin tidak seperti itu tapi remaja lelaki inipun selalu patok beranggapan seperti itu. Tapi, biarpun dia mempunyai rasa kurang percaya diri jika berhadapan dengan seorang wanita, bukan berarti pula remaja lelaki ini tidak pernah merasakan namanya jatuh cinta. Yaa, diapun juga seorang lelaki normal yang sama seperti lelaki2 lain yang mempunyai rasa ketertarikan terhadap lawan jenisnya.

Untuk saat ini, mungkin cerita asmara remaja lelaki inipun sedang berkembang. Dia sedang menyukai dan bahkan menyangi seorang wanita yang dipandangannya sempurna. Wanita inipun mempunyai wajah yang cukup cantik dan mungkin bisa jadi banyak disukai lelaki2 lain selain dirinya. Mungkin sebenarnya, perasaan suka dan sayang remaja lelaki ini kepada sang wanita tidak sesingkat atau bahkan pandangan pertama. Dia sudah menyukai wanita ini sejak lama yang sebenarnya dia pendam2 perasaannya. Alasan kenapa harus dipendam, yaa itu karena kurangnya percaya diri kalo harus berhadapan dengan seorang wanita, apalagi wanita ini yang dia suka. Walaupun tak mudah memendam-mendam perasaan suka kepada seorang wanita, sepertinya remaja lelaki inipun tidak masalah dengan itu. Sampai saat ini diapun sukses tetap memendam perasaannya walaupun cukup lama dan belum pernah dia berani mengungkapkannya. Anggapan dia pada wanita yang memandang dirinyapun tetap sama, yaitu memandang dirinya sebagai lelaki yang aneh. Oleh sebab itu, dia selalu memendang perasaannya dan entah sampai kapan dia berani mengungkapkannya. 

Remaja lelaki ini sedikit mempunyai sifat nekat jika udah menyangkut hal2 yang dia sukai. Arti nekat itupun nekat dalam hal positif dan bukan negatif. Contohnya, saat dia sudah menyukai dan menyayangi seorang wanita seperti hal ini, dia berani dan rela melakukan hal2 apa saja yang bisa membuat wanita ini senang dan bahagia. Walaupun, kadang hal2 nekat yang dia lakukan hasilnya tidak sebanding apa yang remaja lelaki ini inginkan. Walaupun begitu, sifat remaja lelaki satu ini seperti mental baja, pantang menyerah sebelum dapat hasil yang jelas.

Entah apa hasil akhir yang akan dia dapat, tapi yang jelas remaja lelaki inipun selalu bahagia dan gapernah terpikir bakal menyerah walaupun hasil2 sementara yang dia dapat dari sang wanita tak seperti apa yang selalu ada diharapannya.

26 Oktober 2014

KETIKA 'KACANG LUPA DENGAN KULITNYA'

Assalamualaikum,



Dia dulu adalah sebuah kacang. Kacang yang selalu bersama kami, selalu menemani hari-hari kami, dan juga selalu bisa membuat kami semua bahagia. Bahkan bukan hanya dia, tapi kami kami berlima adalah sebuah kacang yang masih diselimuti oleh sebuah kulit yang 'asin' rasanya. Tapi, mungkin kisah itu hanyalah sebuah dongeng dimasa kecil. Dimana saat itu, kami berlima masih tidak mengerti apa-apa dan bahkan tidak berani untuk melepas kulit yang 'asin' jika dirasa. Ya... tapi itu mungkin hanyalah dongeng dimasa kecil...

Sekarang tahun sudah beranjak menjadi 2014, dimana kacang yang dulu masih 'anak ingusan' sekarang sudah menjadi 'anak pemberani'. Dia sudah paham akan masa modern saat ini, dia juga sudah mengerti bagaimana cara hidup dimasa global yang keras jika dikata orang betawi. Dia sudah berani melangkah sendiri, maju digaris depan dengan beraninya dan hanya bermodal 2 tangan dan 2 kaki, serta tekad yang kuat dari dalam jiwanya. Dia bahkan tidak takut akan rintangan dan hadangan yang keras dijalur keberaniannya. Dia juga dengan lantang mengatakan 'Besar kecil hadangan didepan, saya berani melawan! Karena saya bukan lagi kacang yang harus di selimuti oleh sebuah kulit yang 'asin''.

Semenjak dia melontarkan kalimat keras itu, perlahan-lahan dia berani terus melangkah maju kedepan tanpa menengok sikit kebelakang. Seolah-olah dia hanya melihat cahaya putih baru dan berusaha keluar dari lingkaran gelap 'kebosanan' selama ini yang 'mungkin' dia rasakan. Dan juga seolah-olah kami juga merasakan kehilangan dengan 'langkah keberaniannya' yang terus menerus maju kedepan.

Waktu demi waktu terus berjalan, Dia si 'kacang' yang dulu kami kenal selalu bersama, kini sudah jarang dan bahkan sudah tak terlihat lagi. Mungkin dia sudah sampai ke 'cahaya putih' yang diimpikannya? atau mungkin dia tersesat di tengah jalan dan menghilang? Entahlah, yang jelas kami tidak tahu pasti. Tapi sebagai seorang sesama 'kacang' kami hanya bisa mendoakan yang terbaik untuknya.

Dan pada suatu hari yang cerah, kejutanpun terjadi. Dia, si 'kacang' yang kami rindukan asik berjalan berdua dengan seorang wanita yang elok ditengok dan bahkan Dia si 'kacang' sudah tidak mengenakan kulit yang 'asin'. Dengan wajahnya yang senang dan cerah dia melihat jelas kami. Apa yang terjadi? Dia hanya memberikan senyuman manis yang mungkin mempunyai arti 'kosong' bagi kami. Hanya sebuah senyuman, senyuman dan senyuman. Hanya itu yang dia berikan untuk kami yang sangat jauh merindukannya. Entah apa yang dia rasa saat itu, tapi yang kami bisa lakukan hanyalah membuat sebuah senyuman balik untuknya.

Semenjak hari itu, itulah pertemuan terakhir kami dengannya. Kami kehilangan 1 'kacang' yang sangat berharga nilainya. Ber-empat, ya kami hanya tinggal ber-empat. Satu 'kacang' telah gugur dan sudah melepas 'kulitnya'. Hanya rasa sangat kehilangan yang kami bisa rasakan. Satu lingkaran kebersamaan yang sudah kami berlima buat sejak 'anak ingusan', kini sudah Dia tinggalkan dan berlalih kesebuah lingkaran baru yang mungkin menjadi impiannya. Entah kapan Dia akan pulang kerumah aslinya. Atau mungkin takan pernah pulang? Entahlah, yang jelas sekarang Dia sudah mendapat kesenangan baru dan suasana perkumpulan baru.

Mungkin bagi kami, Dia hanyalah sebuah 'Kacang yang lupa Kulitnya'. Lupa dengan masa lalu, dan lupa dengan semua cerita-cerita yang pernah kita buat bersama. Ya, dia.. dia.. dan dia.. hanyalah sebuah 'Kacang yang lupa Kulitnya' sebuah, 'Kacang yang lupa Kulitnya'......

25 Oktober 2014

KENANGAN KANDANG SI 'MACAN'

Assalamualaikum,


25 Oktober 2014, hari ini Saya mulai mengetik sebuah karangan kata yang tertulis dalam sebuah lembaran kertas putih tanpa noda. Artikel ini saya tulis khusus untuk membahas dan mengenang sebuah tempat sejarah di Ibu kota negara Republik Indonesia yang mereka kenal sebagai DKI Jakarta.

Tempat ini hanya memiliki 7 huruf kata yang masing2 di isi dengan kata S, T, A, D, I, O, N. Yap, jika digabungkan akan menjadi sebuah nama yaitu STADION.  Tahun seiring telah berganti, dari tahun ke tahun kota tercinta kita Jakarta banyak sekali terdapat kenangan manis dan pait tentang Stadion, khususnya yang dipakai oleh club kebanggaan dan tercinta kita warga Jakarta, yaitu PERSIJA JAKARTA. “Apa PERSIJA JAKARTA itu?”, mungkinkah masih ada warga Jakarta yang berbicara tanya seperti itu? Wah, saya dan kalian pasti berpikir sama yaitu ‘TIDAK ADA!’ tapi jikapun segilintir orang masih ada yang menanyakan seperti itu, saya pribadi hanya bisa menjawabnya dengan kata ‘HAHAHA’.

2014, tahun ini bukanlah tahun ‘masa lalu’ sekarang kita sudah hidup berada di masa yang sangat modern. Gedung-gedung tinggi pencakar langit yang nan begitu indahnya sudah menempel permanent di tanah kota ‘Betawi’, bahkan sebuah monumen kebangaan waga Jakarta dan ikon dari Jakarta yaitu Monas bisa dibilang kalah indah dari bangunan-bangunan itu. Ataupun Stadion? Apa kalian tahu stadion2 di Jakarta yang sampai saat ini masih berdiri sekokoh-kokohnya? Mungkin sebagian besar orang pasti menjawab, Stadion Utama Gelora Bung Karno. Benar bukan? Memang benar, Stadion ini masih berdiri sekokoh-kokohnya di tanah Betawi dan juga saat ini menjadi homebase club utama kebanggaan orang betawi PERSIJA JAKARTA.

Sebenarnya, SUGBK bukanlah stadion permanent PERSIJA, utamanya stadion ini adalah stadion utama yang di miliki Indonesia yang digunakan untuk pertandingan-pertandingan Timnas Indonesia yang hanya berada di DKI Jakarta. Bahkan, PERSIJA jika ingin berlaga di stadion nan besar ini harus membayar uang sewa terlebih dahulu. Aneh bukan? Sebuah club membayar uang sewa di stadion kebanggaannya sendiri? Haha, karena utamanya stadion ini milik negara bukan milik pribadi dan bukan dibangun khusus untuk PERSIJA. Sebenarnya, PERSIJA sendiri memiliki banyak stadion utama sebelum SUGBK yang bahkan menjadi stadion khusus PERSIJA JAKARTA, sebut saja beberapa stadion yaitu stadion Menteng dan stadion Lebak Bulus.

Stadion Menteng dan Lebak Bulus,  2 stadion ini pasti tidak asing lagi ditelinga para pecinta PERSIJA JAKARTA. Ya, memang banyak sekali kenangan-kenangan yang ada di 2 stadion sejarah ini untuk PERSIJA. Tapi sekarang, stadion ini hanya tinggal sebuah nama, sebuah kenangan, dan sebuah kebanggaan. 2 stadion ini kalo bisa di artikan memanglah tak semewah seperti Old Trafford di tanah Manchester, tak sebesar Camp Nou di tanah Barcelona dan tak seindah Allianz Arena di tanah Munich. 2 Stadion ini hanyalah sebuah stadion yang bisa dibilang ‘kecil’ untuk di bandingkan dengan stadion-stadion diatas bahkan jika dibandingkan dengan SUGBK, kapasitas 2 stadion ini tidaklah ada artinya. 10.000 dan 15.000, itulah kapasitas bangku penonton yang hanya tersedia di 2 stadion ini.

Kecil bukan? Jika dibandingkan seberapa persen 10.000 dan 15.000 dengan kapastias hampir 80.000? saya rasa 90% pun tidak mencukupi jika dibandingkan hehehe.


Stadion Menteng

                
8 tahun yang lalu berdiri sebuah bangunan yang membanggakan warga Jakarta tepatnya di daerah Jakarta Pusat. Ini adalah sebuah stadion sepak bola dan bernama Stadion Menteng. Ya, siapa yang tak kenal dengan stadion satu ini? Pasti para pencinta gila PERSIJA sudah tak asingkan dengan stadion satu ini? Stadion yang menjadi kandang utama PERSIJA di masa lalu ini adalah stadion yang paling banyak menyimpan sejarah untuk PERSIJA dan warga Jakarta sendiri, bahkanpun Indonesia. Stadion ini terletak di Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat yang memilik 10.000 kapasitas bangku penonton. Memang kecil, tapi kami khususnya The Jak tidak melihat dari seberapa banyaknya bangku penonton yang tersedia dan seberapa besarnya stadion itu sendiri. Besar-kecil, banyak-dikit pun kami setia mendukung tim kebangaan kami PERSIJA JAKARTA. Itulah cara kami mendukung sebuah tim kebangaan kami PERSIJA JAKARTA. Sebelum menjadi sebuah stadion, awalanya hanya berupa tanah lapangan yang bernama Voetbalbond Indische Omsterken Sport berdiri tahun sekitar 1921. Lalu, diubahlah menjadi sebuah stadion yang di rancang oleh seorang arsitek Belanda, F.J. Kubatz dan P.A.J. Moojen. Seiring berjalannya waktu dan perkembangannya stadion ini kemudian dipakai khusus untuk PERSIJA.  Tidak sedikit sejarah yang terdapat di stadion ini untuk PERSIJA, bahkan di stadion ini pula lahir beberapa pemain Legenda untuk club ‘Macan Kemayoran’. Sebut saja seperti Abdul Kadir, Iswadi Idris, Ronny Pattinasarani, atau Djamiat Kaldar.
                
Stadion ini memiliki tanah seluas 3,4 hektar dan sejak tahun 1921 sudah menjadi tempat berolahraga oleh ‘Kompeni-kompeni’ Belanda. Tahun 1961 stadion ini digunakan sebagai tempat latih dan tanding tim PERSIJA. Pada 1975, stadion ini ditetapkan sebagai salah satu kawasan cagar budaya yang harus di lindungi menyusul keputusan Gubernur Jakarta tahun 1975. Dan pada 26 Juli 2006, Stadion Menteng resmi di ubah dan dialih fungsikan menjadi Taman Menteng. Dan, saat itulah Stadion Menteng hanyalah sebuah kenangan sejarah manis yang tak bisa kita semua lupakan begitu saja. Memang, untuk sekarang ini jika kita melintasi Jalan HOS Cokroaminoto, Menteng, Jakarta Pusat yang terlihat hanyalah sebuah taman yang cukup besar, sejuk dan banyak dikunjungi oleh anak-anak muda sekarang ini untuk olahraga, refreshing ataupun berpacaran. Tapi saya yakin, khususnya untuk The Jak dan pecinta ‘Gila’ PERSIJA lainnya mereka tidak hanya melihat tempat ini sebagai sebuah taman, tapi mereka juga melihat, merasakan dan mengenang kenangan sendiri yang ada jauh sebelum taman itu berdiri. Yaaaaa, yaitu sebuah stadion yang menjadi kebanggaan dan markas besar tim PERSIJA yang  bernama ‘Stadion Menteng’.


Stadion Lebak Bulus

                
Satu lagi stadion yang menyimpan puluhan ribu sejarah dan kenangan untuk PERSIJA, yaitu Stadion Lebak Bulus. Saya rasa jika disebutkan nama stadion ini banyak yang sudah mengetahui bawasannya inilah salah satu kandang sang ‘Macan dari Kemayoran’ yang sangat angker bagi lawan-lawan tanding sang Macan (sebelum SUGBK saat ini). Stadion ini terletak di kelurahan Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan yang berkapasitas 15.000 bangku penonton yang tersedia.  Faktanya, sebelum stadion ini digunakan oleh tim PERSIJA, stadion ini sudah terlebih dahulu menjadi markas besar tim Pelita Jaya dan juga sempat menjadi stadion kandang untuk laga pertandingan Persitara. Stadion ini termasuk salah satu stadion yang bertaraf Internasional khususnya di Indonesia dan sudah sering digunakan sebagai event-event Internasional seperti salah satunya Kualifikasi Piala Asia U-16 2008 Grup G.
                
PERSIJA sendiri menggunakan stadion ini untuk mengikuti kompetisi sepakbola nasional, Liga Super Indonesia(LSI) pada tahun 2008. Setiap PERSIJA bertanding, stadion ini pasti selalu dipenuhi oleh kelompok supporter fanatis (The Jak) yang bisa dibilang ‘Gila’ tanpa hentinya mendukung PERSIJA kapanpun dan dimanapun PERSIJA berada. Stadion ini juga menjadi salah satu stadion kesayangan The Jak. Di stadion ini, kata-kata chants untuk mendukung PERSIJA seperti ‘Beginilah jadi The Jak Mania, selalu setia mendukung PERSIJA’ atau ‘Orang bilang kami ini kesurupan, demi PERSIJA apapun kulakukan’, sudah tak asing terdengar distadion ini dan bahkan wajib bergema setiap PERSIJA berlaga.  Stadion ini juga bisa dibilang menjadi rival abadi dari Stadion Siliwangi,Bandung yang menjadi markas besar rival abadi dan selamanya dari PERSIJA, yaitu PERSIB ‘Maung Bandung’. Jika mereka berdua bertemu dalam satu laga khususnya distadion LB, sudah dipastikan disetiap tribun dari stadion ini pasti penuh sesak merayap di penuhi ribuan The Jak dan bahkan sampai ‘Luber’ ke pinggir2 lapangan ataupun mereka yang tidak dapat masuk ke stadion dan hanya menyaksikan dan mendukung diluar stadion. Tapi, untuk sekarang ini Persija sudah tidak menggunakan stadion ini karena tidak sesuai dengan standar Badan Liga Indonesia karena stadion ini memiliki kapasitas yang kurang memadai untuk menampung penonton atau khususnya The Jakmania  yang sangat ‘Gila’ untuk mendukung PERSIJA. Bahkan, rencana pemerintah sekarang ini adalah menggusur Stadion Lebak Bulus dan menggantikannya menjadi jalur transportasi umum yaitu Mass Rapid Transsit (MRT). Sedih bukan?  Yaaa.... jelas memang sedih bagi kita semua karena banyaknya kenangan yang tersimpan di stadion ini pada ujung-ujungnya memang harus dibongkar dan digusur menjadi sebuah jalur transportasi umum yang PROSES PENGERJAANNYAPUN BELUM JELAS SAMPAI SEKARANG. Tapi yah........................................................................... mau dikata apa? untuk sekarang ini nama Stadion Lebak Bulus dan semua kenangan, dan kegilaan The Jak yang berada di stadion ini hanya tinggal sebuah kenangan yang hanya bisa kita ceritakan oleh anak-anak muda dan anak-anak kita kelak yang baru terlahir di jaman modern ini dan ingin jauh mengenal stadion kebangaan club kesayangan kita PERSIJA dan kita bersama. Anggap saja ini salah satu stadion yang me Legenda untuk kita semua yang bernama Stadion Lebak Bulus.


Itulah beberapa sepenggalan cerita singkat sejarah 2 stadion yang menjadi kebanggaan kita dan selalu kita kenang kapanpun dan dimanapun. Memang, stadion diatas bukanlah hanya 2 stadion yang pernah ditempati menjadi markas PERSIJA, banyak stadion-stadion lain yang pernah ditempati oleh PERSIJA. Tapi, dari beberapa stadion yang pernah ada, 2 stadion itulah menyimpan sebuah kenangan tersendiri bagi kita. Saya yakin, mungkin jika di tanya/diminta untuk memilih 2 stadion itu dengan SUGBK untuk menjadi homebase PERSIJA, banyak yang memilih 2 stadion itu. Seberapa yakin
? SANGAT YAKIN! Karena banyakkan alasan2 tersendiri, bahkan sebesarnya SUGBK, sebagusnya SUGBK, sebanyakannya kapasitas bangku penonton SUGBK yang ada sampai kapanpun akan sulit untuk menandingi kisah sejarah dan kenangan dari Stadion Menteng dan Stadion Lebak Bulus itu sendiri.  Dan, mungkin harapan kami The Jak adalah PERSIJA bisa memiliki dan menggunakan stadion khsus utnuk PERSIJA itu sendiri. Jadi, tidak perlu lagi ada uang sewa stadion, ataupun ada masalah-masalah lain jika menggunakan stadion bukan khusus pribadi selain uang sewa  adalah terbenturnya jadwal gelar laga dengan kepentingan acara(Event) lain, itu yang sering kita alamikan. Maka dari itu kami sangat berharap bisa mendapatkan sebuah stadion khusus yang layak untuk PERSIJA pribadi.



Wassalamualaikum,


NOTE: Artikel khusus lomba event @JakOnline